Mengenal Inner Child: Tanda-tanda Terluka dan Cara Menyembuhkannya
Content Creator • 18 Juni 2023
Mengenal Inner Child: Tanda-tanda Terluka dan Cara Menyembuhkannya
Apakah kamu pernah merasa bahwa ada bagian dalam dirimu yang terus merasa terluka dan sulit untuk disembuhkan? Misalnya kamu terlalu mudah marah atau bahkan menjadi orang yang pendendam. Nah, mungkin saja itu adalah inner child yang terluka.
Inner child adalah konsep yang merujuk pada sisi emosional dan kreatif dalam diri kita yang terbentuk selama masa kecil.
Sayangnya, inner child bisa mengalami luka akibat berbagai pengalaman traumatis yang pernah dialami di masa kecil seperti kekerasan, penelantaran, atau pengabaian. Ketika inner child terluka, hal itu dapat memengaruhi cara kita berinteraksi dengan dunia luar dan orang-orang di sekitar kita.
Dalam artikel ini, kita akan membahas penyebab, tanda-tanda inner child yang terluka, dan cara untuk menyembuhkannya. Untuk itu, yuk simak selengkapnya!
Apa Penyebab Inner Child yang Terluka?
Inner child yang terluka bisa menjadi sebuah masalah yang sangat mengganggu bagi kehidupan kita. Namun, sebelum kita membahas cara untuk menyembuhkannya, ada baiknya kenali terlebih dahulu penyebab dari terlukanya inner child.
Penyebab utama inner child yang terluka adalah pengalaman traumatis yang dialami di masa kecil. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, trauma ini bisa berupa kekerasan fisik, kekerasan psikologis, penelantaran, atau pengabaian dari orangtua atau orang dewasa yang ada di sekitar.
Ketika kita mengalami trauma semacam itu, inner child akan merasa tidak aman dan terancam, sehingga memicu perasaan takut dan cemas yang membawa dampak negatif pada kesehatan mental di kemudian hari. Misalnya, seseorang yang mengalami trauma penelantaran pada masa kecilnya, mungkin akan merasa sulit untuk mempercayai orang lain atau merasa terasing dari lingkungan sosialnya.
Selain trauma, faktor lain yang bisa menyebabkan inner child terluka adalah lingkungan yang tidak kondusif untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Lingkungan yang tidak aman, tidak mendukung, atau bahkan merugikan, bisa memicu terbentuknya pola pikir negatif dan merusak hubungan dengan diri sendiri dan orang lain.
Penting untuk diingat bahwa setiap orang memiliki cerita hidup yang unik, dan masing-masing dari kita mungkin memiliki pengalaman traumatis atau lingkungan yang tidak kondusif di masa kecil. Namun tak perlu khawatir, itu tidak berarti bahwa kita harus terus-menerus terjebak di dalamnya. Ada cara untuk menyembuhkan inner child yang terluka dan meneruskan hidup dengan lebih bahagia.
Tanda-tanda Inner Child yang Terluka
Setelah mengenal penyebabnya, sekarang saatnya memahami tanda-tanda yang mungkin muncul ketika inner child mengalami luka. Tanda-tanda ini bisa berbeda-beda antara satu orang dengan yang lainnya, namun secara umum ada beberapa ciri yang bisa menjadi indikasi inner child yang terluka, di antaranya:
1. Sulit mengekspresikan emosi
Seseorang yang inner child-nya terluka mungkin merasa sulit untuk mengekspresikan emosinya dengan tepat, sehingga seringkali menekan perasaan atau justru meledak-ledak tanpa kontrol dan regulasi emosi yang tepat.
2. Menghindari konflik
Inner child yang terluka seringkali merasa takut atau cemas dalam menghadapi konflik, sehingga cenderung menghindari pertentangan atau melarikan diri dari situasi yang menegangkan.
3. Merasa cemas dan tidak aman
Seseorang yang inner child-nya terluka seringkali merasa tidak aman dan cemas dalam berbagai situasi, bahkan jika situasi tersebut sebenarnya tidak membahayakan.
4. Kesulitan membentuk hubungan interpersonal
Inner child yang terluka bisa membuat seseorang merasa kesulitan membentuk hubungan interpersonal yang sehat dan harmonis, terutama karena kurangnya kepercayaan pada diri sendiri dan orang lain.
5. Pola pikir yang negatif
Inner child yang terluka bisa memicu terbentuknya pola pikir negatif, seperti merasa tidak berharga atau tidak pantas mendapatkan cinta dan perhatian.
Contoh Kasus Inner Child
Pernahkah kamu menonton film berjudul ‘Everything Everywhere All at Once’? Dirilis pada tahun 2022 yang lalu, film ini menjadi salah satu yang mengangkat tema masalah keluarga. Lebih tepatnya tentang inner child.
Everything Everywhere All at Once mengisahkan tentang Evelyn Wang, seorang pemilik penatu (self-service laundry) yang merasa terjebak dengan kehidupannya.
Karakter Evelyn digambarkan sebagai seorang wanita yang menyebalkan, suka mengatur, terlalu banyak mengkritik, dan keras kepala.
Evelyn terlihat membenci kehidupannya yang membosankan dan salah arah. Entah karena suaminya, Waymond yang terlalu naif atau akibat sikap anaknya, Joy yang selalu membantah semua perintahnya.
Semuanya berubah ketika Evelyn mengalami berbagai macam peristiwa absurd yang akhirnya malah membuatnya menelusuri alasan buruknya hubungan interpersonal antara ia dengan suami dan anaknya.
Ternyata Evelyn pernah melewati masa-masa sulit selama hidupnya. Evelyn semasa muda terlalu banyak diatur oleh ayahnya, membuatnya tidak bisa mengambil pilihan-pilihan penting. Bahkan sampai dewasa, Evelyn masih dihantui oleh perasaan tidak berdaya akibat sikap ayahnya. Hal ini berimbas pada pola pengasuhan Evelyn untuk Joy (anaknya) yang tidak maksimal.
Evelyn begitu mengatur Joy hingga untuk hal kecil sekalipun yang tentunya justru menjadikan Joy anak pembangkang. Selain itu, hubungan Evelyn dan Waymond (suaminya) juga buruk karena Evelyn hampir tidak pernah mendengarkan apapun yang suaminya katakan.
Pada akhirnya, film ini berhasil menjelaskan perkembangan karakter yang luar biasa dari sisi Evelyn dengan sangat apik lewat konflik antar-dimensi yang membuat Evelyn sadar.
Cara Menyembuhkan Inner Child
Jika kamu merasa memiliki inner child yang terluka, tidak perlu khawatir karena kondisi ini bisa disembuhkan. Berikut adalah beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk menyembuhkan inner child:
1. Sadar akan kondisi diri sendiri
Pertama-tama, sadari bahwa kamu memiliki inner child yang terluka. Kenali tanda-tanda yang muncul dan coba cari tahu apa penyebabnya. Jangan takut untuk mencari bantuan dari terapis atau psikolog jika kamu merasa kesulitan untuk mengenali dan memahami kondisimu.
2. Luangkan waktu untuk diri sendiri
Inner child yang terluka membutuhkan waktu dan perhatian yang lebih. Luangkan waktu untuk melakukan kegiatan yang kamu sukai dan bisa membuatmu merasa nyaman, seperti membaca buku, menulis jurnal atau meditasi.
Hal ini akan membantu kamu untuk lebih mengenal diri sendiri dan menghadapi kondisi emosional yang sulit.
3. Membangun hubungan yang sehat
Membentuk hubungan yang sehat dengan orang lain bisa membantu menyembuhkan inner child. Carilah teman atau keluarga yang bisa mendukungmu dan saling terbuka tentang perasaanmu.
Mengikuti terapi kelompok atau dukungan dari komunitas bisa menjadi pilihan yang baik untuk menyembuhkan inner child.
4. Terapi
Terapi bisa menjadi pilihan yang baik untuk menyembuhkan inner child. Terapis atau psikolog bisa membantu kamu untuk mengenali pola pikir dan perilaku yang tidak sehat dan memberikan strategi untuk mengatasi kondisi inner child yang terluka.
5. Berdamai dengan masa lalu
Masa lalu bisa menjadi beban berat yang akhirnya menjadi masalah saat kamu dewasa. Maka dari itu, cobalah untuk berdamai dengan masa lalu dan memaafkan diri sendiri maupun orang lain yang telah menyakiti kamu.
Hal ini akan membantu kamu untuk memulihkan diri dan menghadapi masa depan dengan lebih positif.
Demikian beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk menyembuhkan inner child. Ingatlah bahwa proses penyembuhan inner child bisa memakan waktu, tetapi dengan kesabaran dan usaha yang tepat, kamu bisa memulihkan kondisimu agar bisa menjalani kehidupan dengan diri yang lebih baik.
Untuk kamu yang mau mengetahui lebih lanjut tentang inner child dan cara menyembuhkannya, jangan ragu untuk menghubungi Family Constellation Lab.