Intergenerational Trauma: Penyebab, Dampak, dan Cara Menyembuhkannya
ptgermaingaiajaya • 05 Juli 2023
Intergenerational Trauma: Penyebab, Dampak, dan Cara Menyembuhkannya
Dalam hidup, kita semua pernah mengalami berbagai macam pengalaman yang membentuk siapa kita sekarang. Sayangnya, beberapa pengalaman tersebut bisa terasa sangat berat, bahkan begitu berat sehingga mempengaruhi kita secara genetik dan berdampak pada generasi selanjutnya.
Fenomena ini dikenal sebagai intergenerational trauma. Intergenerational trauma terjadi ketika pengalaman traumatis diturunkan dari satu generasi ke generasi selanjutnya melalui mekanisme yang kompleks, termasuk genetik, sosial, dan budaya.
Dalam artikel ini, kita akan membahas akar atau penyebab terjadinya intergenerational trauma, dampak yang ditimbulkannya, serta cara menyembuhkan intergenerational trauma.
Melalui pemahaman yang lebih mendalam tentang intergenerational trauma, kita dapat memahami bagaimana pengalaman traumatis yang dialami oleh nenek moyang kita dapat mempengaruhi hidup kita hari ini. Untuk itu, yuk disimak!
Pengertian Intergenerational Trauma
Intergenerational trauma atau trauma antargenerasi adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan bagaimana pengalaman traumatis bisa berdampak pada generasi-generasi berikutnya. Trauma itu sendiri dapat diartikan sebagai pengalaman yang melampaui kemampuan seseorang untuk mengatasi stres. Trauma bisa diakibatkan oleh berbagai hal, seperti kekerasan, pelecehan, perang, atau bencana alam.
Ketika seseorang mengalami trauma, maka hal itu dapat berdampak pada berbagai aspek dalam hidupnya. Dalam kasus intergenerational trauma, dampak dari trauma tersebut tidak hanya terbatas pada orang yang mengalaminya, tetapi juga dapat mempengaruhi generasi berikutnya.
Ada beberapa cara di mana intergenerational trauma dapat terjadi. Salah satunya melalui genetik, di mana pengalaman traumatis dapat mempengaruhi ekspresi gen dan diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Selain itu, trauma dapat juga diturunkan lewat sosial dan budaya. Misalnya, ketika trauma mempengaruhi kemampuan seseorang untuk merawat anaknya secara efektif, hal itu dapat berdampak pada anak tersebut ketika ia sudah dewasa dan memiliki anak sendiri.
Dampak dari intergenerational trauma bisa sangat berat. Mereka yang mengalaminya dapat mengalami depresi, kecemasan, gangguan tidur, dan bahkan berisiko mengalami gangguan kesehatan fisik. Selain itu, intergenerational trauma juga dapat mempengaruhi hubungan antara anggota keluarga, seperti hubungan orang tua dan anak.
Tapi tak perlu khawatir, penting untuk diingat bahwa intergenerational trauma dapat disembuhkan. Ada berbagai cara untuk memulihkan diri dari efek traumatis yang dialami, seperti terapi, meditasi, dan dukungan keluarga dan orang-orang sekitar.
Akar atau Penyebab Terjadinya Intergenerational Trauma
Intergenerational trauma dapat terjadi karena berbagai faktor yang kompleks. Sebagai contoh, trauma dapat disebabkan oleh perang atau kekerasan yang terjadi di masa lalu dan berlanjut hingga generasi berikutnya. Ada beberapa akar atau penyebab dari intergenerational trauma yang perlu dipahami lebih dalam.
Pertama-tama, faktor genetik dapat memainkan peran penting dalam intergenerational trauma. Pengalaman traumatis yang dialami oleh orang tua dapat mempengaruhi ekspresi gen dan mewariskannya pada anak mereka. Misalnya, pengalaman stres yang dialami oleh ibu selama kehamilan dapat mempengaruhi perkembangan otak janin dan meningkatkan risiko anak tersebut mengalami gangguan kesehatan mental di masa depan.
Selain faktor genetik, faktor lingkungan juga dapat mempengaruhi intergenerational trauma. Lingkungan yang tidak aman atau terus-menerus mengalami kekerasan dapat mempengaruhi cara seseorang merawat anak mereka dan berdampak pada kesehatan mental anak tersebut di kemudian hari. Anak-anak yang tumbuh di lingkungan yang penuh tekanan dan ketidakamanan juga berisiko tinggi mengalami masalah mental saat dewasa.
Tak hanya itu, faktor budaya juga dapat mempengaruhi intergenerational trauma. Budaya dapat mendorong seseorang untuk menutupi pengalaman traumatis mereka dan tidak mencari bantuan. Hal ini dapat membuat trauma tidak teratasi dan berlanjut hingga generasi berikutnya.
Dalam memahami akar dari intergenerational trauma, kita juga perlu mempertimbangkan peran sistem sosial dan politik. Misalnya, pengalaman diskriminasi rasial dan ketidakadilan sistemik dapat berdampak pada kesehatan mental dan fisik generasi berikutnya.
Dampak dari Intergenerational Trauma
Intergenerational trauma bisa berdampak pada kesehatan mental dan fisik seseorang, serta berdampak pada kehidupan sosial dan hubungan antarmanusia. Dampak dari intergenerational trauma ini dapat dirasakan tidak hanya oleh individu yang mengalami trauma, tetapi juga oleh keturunan dari orang yang mengalami trauma tersebut.
Dampak dari intergenerational trauma pada kesehatan mental dapat terlihat dari berbagai gangguan psikologis, seperti depresi, kecemasan, PTSD (Post Traumatic Stress Disorder), dan gangguan bipolar. Orang yang mengalami intergenerational trauma seringkali kesulitan dalam membangun hubungan sosial yang sehat, merasa tidak aman, atau sulit mengekspresikan emosi.
Sedangkan dampaknya dari segi fisik dapat terlihat dari berbagai kondisi medis yang diderita, seperti sakit kepala, sakit perut, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan diabetes. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa intergenerational trauma dapat mempengaruhi sistem saraf otonom yang bertanggung jawab untuk mengatur fungsi tubuh.
Selanjutnya, intergenerational trauma juga dapat mempengaruhi hubungan antarmanusia. Orang yang mengalami trauma dapat memiliki sikap atau pola perilaku yang sulit dipahami oleh orang lain, sehingga menyebabkan ketegangan dan konflik dalam hubungan interpersonal. Selain itu, intergenerational trauma juga dapat mempengaruhi cara seseorang memandang dunia, termasuk pandangan tentang diri sendiri dan pandangan tentang orang lain.
Meskipun intergenerational trauma menghasilkan dampak yang cukup berat untuk penderitanya, hal ini dapat diatasi dengan bantuan berbentuk dukungan sosial, terapi, dan perawatan medis yang tepat.
Selain itu, dalam rangka untuk mengatasi dampak dari intergenerational trauma, penting untuk mengambil langkah-langkah untuk mencegah terjadinya trauma pada generasi berikutnya, seperti memperbaiki lingkungan keluarga, memperjuangkan keadilan sosial, dan menyikapi budaya serta tradisi dengan lebih bijak. Dengan melakukan upaya ini, kita dapat menciptakan dunia yang lebih sehat dan bahagia bagi generasi saat ini dan masa yang akan datang.
Cara Menyembuhkan Intergenerational Trauma
Mengatasi intergenerational trauma membutuhkan usaha yang konsisten dan waktu yang cukup. Ada beberapa cara yang dapat membantu seseorang menyembuhkan intergenerational trauma, di antaranya:
1. Terapi
Terapi dapat membantu kamu memproses pengalaman traumatis dan mengembangkan keterampilan untuk mengatasi dampak dari intergenerational trauma. Tindakan ini hanya boleh dilakukan oleh tenaga kesehatan mental yang terlatih seperti psikolog atau psikiater.
2. Pendidikan
Pendidikan tentang intergenerational trauma dapat membantu kamu memahami dampaknya dan menemukan cara-cara untuk mengatasi efek traumatis tersebut. Pendidikan ini dapat dilakukan melalui buku, artikel, seminar, atau program pelatihan.
3. Olahraga dan meditasi
Olahraga dan meditasi dapat membantumu mengatasi stres dan meningkatkan kesehatan mental. Dengan olahraga atau meditasi secara teratur, kamu dapat meningkatkan kemampuanmu untuk mengatasi dampak dari intergenerational trauma.
4. Menjalin hubungan interpersonal yang sehat
Menjalin hubungan interpersonal yang sehat dapat membuatmu merasa lebih aman dan terlindungi. Dengan hubungan interpersonal yang sehat, kamu dapat mengurangi risiko terjadinya intergenerational trauma pada generasi berikutnya.
5. Meningkatkan kesadaran diri
Meningkatkan kesadaran diri tentang pengalaman traumatis dan cara-cara untuk mengatasi efek traumatis tersebut dapat membuatmu merasa lebih terhubung dengan diri sendiri dan lingkungan sekitar.
Penting untuk diingat bahwa proses penyembuhan intergenerational trauma dapat berbeda-beda untuk setiap orang. Ada yang bisa memulihkan diri dengan sendirinya, sementara ada juga yang membutuhkan bantuan dari tenaga kesehatan mental yang terlatih.
Jangan lupa, yang terpenting adalah memulai proses penyembuhan dan berkomitmen untuk memperbaiki kesehatan mental dan fisik diri sendiri.
Jadi, penyembuhan intergenerational trauma memang tak mudah. Namun, dengan dukungan yang tepat dan upaya yang konsisten, seseorang dapat mengatasi dampak dari intergenerational trauma dan membangun generasi yang lebih sehat secara mental dan fisik.
Dan salah satu cara untuk menyembuhkan luka yang hadir karena pola pengasuhan turun temurun, Family Constellation Lab hadir dengan metode family constellation yang dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang ada. Baik permasalahan yang Anda rasakan pada diri Anda, atau isu yang terjadi dalam hubungan berpasangan dan berkeluarga, akar permasalahannya dapat diidentifikasi melalui pendekatan family constellation
Cari tahu lebih lanjut seputar layanan konseling yang tersedia di Family Constellation Lab sesuai dengan kebutuhan Anda.